PEMUDA ISLAM DAN GLOBALISASI

Perputaran roda kehidupan terus bergulir dengan cepatnya, sehingga tiada terasa telah mengantar umat manusia dari tatanan kehidupan tradisional lokal menuju tatanan kehidupan modern global yang sering kita sebut dengan era globalisasi. Sebenarnya sistem globalisasi ini telah Allah amanatkan sejak dahulu kepada Nabi Muhammad Saw, melalui firmannya dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 107 yang berbunyi :


Artinya : “Dan tidak kami utus kamu kecuali untuk rahmat seluruh alam”.

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwasanya Islam adalah agama global. Karena merupakan satu sistem atau prinsipuntuk seluruh alam. Sesuai dengan pengertian globalisasi yaitu persatuan telekomunikasi dan organisasi antara seluruh masyarakat dunia untuk mengikuti satu sistem dan kaedah yang sama. Mungkin kalau saat ini organisasi yang sesuai adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu organisasi satu kesatuan untuk seluruh dunia, yang tidak memandang suku dan bangsa, sehingga didalam organisasi kita bisa saling mengenal, saling bertukar pikiran dan mengisi kekurangan antara satu dengan yang lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi :

Artinya : “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah kami ciptakan kamu sekalian dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal”.
Ada dua faktor pendorong yang mempengaruhi cepatnya era globalisasi ini, yang pertama majunya alat-alat transportasi berteknologi canggih dan yang kedua cepatnya alat-alat telekomunikasi elektronik.
Cepatnya alat-alat telekomunikasi elektronik disertai dengan berkembangnya teknologi percetakan sehingga membuat aneka ragam berita yang disampaikan melalui media massa dapat segera diperoleh dengan hitungan menit atau detik. Begitu juga dengan majunya alat-alat transportasi yang membuat seseorang untuk berpergian dengan mudah dan cepat dari satu negara ke negara lain.
Kalau kita melihat dari segi positifnya, banyak sekali manfaat-manfaat yang dapat kita petik dari sistem modern di era global ini. Diantaranya dengan majunya alat-alat telekomunikasi elektronik akan memudahkan umat Islam untuk berdakwah keseluruh penjuru dunia. Dan tidak dapat kita bayangkan kalau sampai pada saat ini belum ada yang namanya pesawat terbang, karena menurut cerita nenek moyang kita pada zaman dulu untuk melaksanakan ibadah haji dari Indonesia ke Mekkah memerlukan waktu kurang lebih enam bulan. Tetapi pada saat ini setelah mengalami kemajuan alat-alat transportasi berteknologi, Indonesia – Mekkah dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih sepuluh jam, sesampainya di Mekkah kontak keluarga yang ada di Indonesia dengan mudah dapat dilakukan dengan menggunakan handphone.
Dengan adanya modernisasi di era globalisasi ini memang banyak sekali manfaatnya bagi umat Islam, tetapi disisi lain kita sadari atau tidak banyak sekali dampak negatifnya, khususnya bagi para remaja karena menurut “Michael Harlambus” globalisasi itu dimana batas-batas suatu negara luluh dan dirasa tidak lagi. Sehingga memudahkan budaya luar untuk masuk kenegara Indonesia tanpa filter lagi, baik itu media massa seperti televisi, banyak kita lihat kalimat “Bebas Sensor” tetapi dalam kenyataannya film-film yang ditampilkan masih bertentangan dengan norma bangsa Indonesia dan agama Islam. Sehingga dampaknya bagi para remaja khususnya bagi yang mempunyai iman yang lemah. Apa yang dilihat ingin selalu dicoba dan ditiru, tanpa filter lagi mana yang baik dan mana yang buruk, ditelevisi menayangkan tentang narkoba remajanya juga ingin mencoba narkoba, ditayangkan tentang pembunuhan remajanya juga ikut membunuh. Begitulah rawannya pemuda kita saat ini.
Dalam menghadapi maraknya modernisasi di era globalisasi saat ini kita umat Islam pada umumnya wabil khusus para remaja harus mempunyai dua kekuatan yaitu iman dan ilmu, sebagai filter bagi budaya-budaya barat yang masuk kenegara kita.
Sebagai seorang remaja juga kita pasti mempunyai keinginan untuk mewarnai kehidupan ini dengan warna-warna yang positif pemuda jangan hanya sebagai konsumen. Tetapi ciptakan pula kreatifitas-kreatifitas yang bisa membangun bangsa dan agama.

Wallahu a’lam

    About Me

    Foto saya
    Saudaraku... kita ditakdirkan sebagai manusia dengan beragam suku bangsa dan bahasa... namun demikian tentu hal itu bukan jadi penghalang persaudaraan kita. Sekedar untuk diketahui, bahwa saya adalah insan yang dilahirkan dari keturunan Jawa Timur asli. Meski saat ini saya berada di kota Khatulistiwa ( baca Pontianak bersama anak dan istriku tercinta, namun sampai saat ini ayah dan ibuku masih tinggal di kota REOG ( baca Ponorogo). Jelasnya... saya adalah anak rantau, yang meyakini bahwa bumi yang kita pijak ini adalah sama. dan tentunya keyakinan ini juga ada pada diri anda... thanks

    Followers